BAHASA JAWA YANG MULAI
MEMUDAR
160131600430
Administrasi
Pendidikan/A
Fakultas
Ilmu Pendidikank
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Email: lesmanaindra197@gmail.com
PENDAHULUAN
Bahasa adalah alat yang digunakan
untuk menyampaikan apa yang terlintas didalam hati dan pikiran manusia dengan
bertujuan untuk berkomunikasi atau menyampaikan gagasan kepada seseorang antar
individu. Bahasa jawa adalah bahasa daerah yang berasal dari pulau jawa yang mayoritas
biasa digunakan di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Etika sering berhubungan dengan upaya
menentukan perbuatan yang dilakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk. Seiring
berkembangnya zaman dan perkembangan teknologi banyak kalangan anak kecil
hingga remaja yang mulai melupakan kebudayaan dari daerah masing-masing dapat
diambil contoh yaitu etika berbudaya berbahasa daerah yakni bahasa jawa. Bahasa
jawa adalah bahasa yang sering khusus digunakan dilingkungan etnis jawa untuk
berkomunikasi dengan sesama orang seusia atau sederajat maupun dengan para
bangsawan. (Ilmu Sosial Budaya Dasar.2015)
Namun sekarang kebudayaan akan
memakai bahasa jawa mulai memudar terutama pada kalangan remaja maupun
anak-anak yang diakibatkan masukknya budaya asing sehingga kalangan remaja
maupun anak-anak lebih dominan menirunya.
Banyak faktor lain yang mempengaruhi memudarnya budaya berbahasa jawa
yakni pertama faktor dari dalam yaitu keluarga, mengapa keluarga dijadikan
faktor pertama, karena terkadang keluarga tidak mengajarkan adab budaya berbahasa
daerah yakni bahasa jawa kepada anaknya melainkan lebih memilih mengajarkan
bahasa asing yakni bahasa inggris.
Faktor yang kedua adalah faktor
lingkungan, karena sifat manusia sangat dinamis dan setiap komponen mempunyai
hubungan yang erat dan interaksi. Kebanyakan
kalangan remaja maupun anak-anak lebih meniru bahasa dari teman sebaya atau
biasa disebut dengan bahasa pergaulan. Faktor ini yang lebih kuat pengaruhnya
terhadap kebiasaan anak-anak atau remaja untuk etika berbahasa yakni bahasa
jawa. (Mengenal Dampak Lingkungan.1992)
Faktor ketiga yaitu adanya dunia sosial
media yang dominan penggunanya adalah kalangan remaja dan kebanyakan kalangan
remaja sering menyeting bahasa yang digunakan dengan bahasa inggris. Sehinga
penggunaan bahasa jawa pada jaman sekarang tidak digunakan lagi oleh para
kalangan remaja. Dari beberapa faktor
tersebut dapat disimpulkan bahwa kesadaran dan kecintaan akan melestarikan
bahasa jawa sebagai bahasa daerah masih kurang. Dalam hal ini juga dapat
menimbulkan suatu masalah yang menyangkut bahasa daerah yakni bahasa jawa yang
takutnya juga diklaim oleh negara lain jika tidak dilestarikan. Masalah paling serius adalah kurangnya
penjiwaan terhadap adab berbahasa daerah terutama bahasa jawa pada kalangan
remaja dan anak-anak. Permasalahan ini juga melekat pada penulis sulit rasanya
untuk menjiwai dengan serius mengenai kebudayaan berbahasa daerah yakni bahasa
jawa yang terutama. Akibat
pengaruh yang ditimbulkan oleh arus globalisasi dan informasi yang semakin
cepat membawa dampak negatif terhadap berbagai macam lapisan masyarakat yang
tidak mampu menyaring informasi secara selektif bagi kebutuhannya sendiri, ini
juga berpengaruh pada diri setiap remaja karena denga adanya globalisasi
kebudayaan akan berbahasa deerah akan mulai rontok lambat laun. (Dampak Globalisasi
Informasi dan Komunikasi Terhadap Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Pedesaan
di Sulawesi Tengah.1995)
PEMBAHASAN
Dari permasalahan-permasalahan diatas
dapat diketahui bahwa permasalahan akan berbudaya berbahasa sangatlah kurang bahkan
mulai memudar oleh karena itu peran orang tua sangatlah penting kerena apa
orang tua adalah sebagai jembatan pendidikan untuk putra-putrinya dengan begini
orang tua bisa membiasakan kepada putra-putrinya untuk adab berbahasa jawa sejak
dini agar anak tersebut terbiasa berbahasa daerah yakni bahasa jawa dengan
pembinaan yang serius dari orang tua penulis yakin akan terbentuk jiwa-jiwa
anak muda yang berkarakter dan lebih mencintai adab berbahasa yakni bahasa jawa
yang terutama.
Yang kedua adalah peran lingkungan,
lingkungan sangat cepat pengaruhnya kepada kalangan remaja atau anak-anak karena
ada hubungan interaksi timbal balik antara manusia dengan lingkungan, oleh
karena itu penggunaan bahasa jawa harus dibiasakan dilingkungan teesebut karena
apa saat di lingkungan tersebut sudah terbiasa dengan penggunaan bahasa jawa maka
anak-anak maupun remaja juga akan cepat menirunya dan akan menjadi kebiasaan
untuk berbahasa jawa, dan dilingkungan itu sendiri harus menggunakan bahasa
jawa yang sopan dan tidak asal-asalan karena penggunaan bahasa yang asal-asalan
akan mempengaruhi arti dari bahasa jawa itu, kenapa harus demikian karena
bahasa jawa terkenal dengan bahasa yang penuh dengan tata karma oleh karena itu
harus sangat hati-hati dalam penggunaanya dan harus sesuai dengan aturan. (Mengenal
Dampak Lingkungan.1992)
Perkembangan teknologi yang sangat
meluas terutama pada teknologi komunikasi yang dapat memperkecil hambatan bagi
interaksi. Bangkitnya budaya dunia maya
yang berbasis pada perkembangan internet dan komputer, pada hal ini pengguna
dunia maya lebih dominan para kalangan remaja dan lebih memilih menggunakan
bahasa inggris dibandingkan dengan bahasa jawa atau bahasa daerah lainnya. Dan hadirnya teknologi dunia maya membuat
para kalangan remaja asik dengan dirinya sendiri tanpa interaksi dengan orang
lain, dengan begini bahasa jawa akan cepat memudar jika para kalangan remaja
tidak menggunakannya dalam interaksi langsung dengan orang yang lebih tua
maupun seusia. (Ilmu Sosial Budaya Dasar.2015)
Dari pemecahan masalah di atas peran
pemerintah juga harus ada pemerintah harus merombak kembali kurikulum yang
awalnya menggunakan kurikulum tingkat satuan pandidikaan pada kurikulum ini
pendidikan bahasa daerah hanya dimuat sampai jenjang sekolah menengah pertama
(SMP) saja dan diterapkannya kurikulum baru yakni kurikulum 2013, pada
kurikulum ini pendidikan bahasa jawa dimuat sampai jenjang sekolah menengah
atas (SMA) dengan demikian penulis berharap kurikulum 2013 tetap dipergunakan karena
untuk membiasakan kepada anak-anak maupun remaja untuk mencintai bahasa daerah yakni
bahasa jawa. Dan para guru harus
menggunakan beberapa strategi pembelajaran seperti strategi pembelajaran
langsung, strategi pembelajaran, dan strategi pembelajaran ekspositori. Dalam strategi pembelajaran langsung guru
sangat berperan aktif strategi ini menekankan guru untuk melakukan pendekatan
kepada siswa sehingga dalam mengajarkan bahasa jawa sangat berpengaruh karena
guru akan mengerti apa kesulitan yang dialami siswa. Penggunaan strategi yang kedua juga tidak
merugikan karena pada strategi ini siswa dituntut untuk bekerjasama dalam
mempelajari materi sampai tuntas, dan strategi ini juga baik dalam penggunaan
bahasa jawa karena dalam strategi ini para siswa akan berkomunikasi satu sama
lain dengan menggunakan bahasa jawa. Dan
strategi yang terakhir guru juga berperan untuk menyampaikan materi secara
verbal sehingga siswa dapat menguasai materi secara optimal. (Pembelajaran
Inovatif.2013)
Perlu diadakan pembinaan atau
dibuatkan paguyuban untuk membahas dan mempelajari mengenai adab berbahasa jawa
dilingkungan masyarakat sehingga bagi penduduk yang bukan asli dari jawa dapat
belajar dan memahami bahasa jawa agar dapat berkomunikasi dengan lancar. Cara
lain agar dapat membuat kalangan remaja mencintai adab berbahasa jawa atau
bahasa daerah di perguruan tinggi harus dibuat Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
bahasa daerah, jadi UKM ini lebih fokus kepada pelestarian bahasa daerah dan
mengarah kepada penciptaan puisi, lagu, dan karya tulis tetapi dengan
penggunaan bahasa jawa atau bahasa daerah lainnya. Dengan dibentuknya paguyuban di lingkungan
masyarakat dan didirikan UKM diharapkan pemerintah dapat mengadakan suatu event
festival adab berbahasa sehingga bagi yang ahli dalam bahasa daerah mampu
menyalurkan aspirasinya dan bagi para pemula yang belajar dapat mempersiapkan
diri pada event selanjutnya dan mendapat motivasi untuk mengetahui lebih dalam
mengenai bahasa daerah. (Ilmu Sosial Budaya Dasar.2015)
Kalangan remaja maupun anak-anak
harus mencintai kesenian daerah agar terbiasa mendengar dan menggunakan bahasa
daerah. Penggunaan sosial media yang biasa dipakai oleh kalangan remaja yang
biasa menggunakan bahasa inggris, oleh karena itu penulis berharap kepada para
pengguna sosial media untuk menggunakan bahasa daerah bukan bahasa gaul dalam
penggunaan sosial media . Hal ini
bertujuan untuk melestarikan budaya berbahasa daerah yakni bahasa jawa
tentunya. Penulis juga berharap pemerintah untuk membuat aplikasi atau game
yang menggunakan bahasa jawa atau bahasa daerah lainnya dan juga pada handphone
juga harus ada bahasa jawa atau bahasa daerah lainnya dengan begini kalangan
remaja maupun anak-anak akan terbiasa dan lebih berkarakter untuk menjiwai
bahasa daerah. (Ilmu Sosial Budaya Dasar.2015)
Upaya lain dapat juga dilakukan pada
dunia pertelevisian yakni pemerintah harus membuat satu channel TV yang khusus
memuat kebudayaan daerah yang difokuskan kepada kebudayaan bahasa daerah dan
harus disiarkan keseluruh daerah di Indonesia bukan hanya pada daerah-daerah
tertentu yang memuat bahasa asli daerahnya, juga harus dibuatkan kartun yang
lucu dengan menggunakan bahasa jawa atau bahasa daerah lainnya, mengapa
demikian karena kartun adalah film yang digemari oleh kalangan anak-anak maupun
remaja jika menggunakan bahasa jawa atau daerah lainnya anak-anak akan terbiasa
mendengar dan kebanyakan akan mengerti. (Dampak Globalisasi Informasi dan Komunikasi Terhadap
Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Pedesaan di Sulawesi Tengah.1995)
Didirikannya les atau bimbel untuk
mendalami bahasa daerah jadi bimbel ini salain untuk mendalami pelajaran
normatif dapat juga sebagai pemahaman mengenai bahasa jawa atau daerah lainnya. Jadi jiwa para pemuda harus mencintai
kebudayaan berbahasa daerah agar kebudayaan ini tidak menghilang dan dapat
dirasakan anak cucu kita kelak oleh karena itu peranan seluruh masyarakat
sangatlah penting bukan hanya dari pemerintah, keluarga, lingkungan saja tapi
semua itu harus ada hubungan yang saling terkait agar menjadi seimbang.
Dari adanya globalisasi ini juga
membawa pengaruh positif kepada masyarakat terutama pada media massa, dengan
media massa ini kita dapat mensosialisasikan bahasa daerah kepada masyarakat
yang bukan berasal dari pulau jawa asli.
Dan diharapkan para kaum muda nantinya dapat mengenalkan bahasa daerah
terutama kepada dunia luar agar mereka mengetahui bahwa bahasa jawa itu mudah
dan penuh arti disetiap kata. Dengan
adanya media massa kita juga dapat memperoleh banyak informasi. (Dampak Globalisasi
Informasi dan Komunikasi Terhadap Kehidupan Sosial Budaya Masyarakat Pedesaan
di Sulawesi Tengah.1995)
Cara berkomunikasi juga sangat berpengaruh kepada hasil pemahaman mengenai
bahasa jawa, cara berkomunikasi ada dua yakni cara berkomunikasi tradisional
dan cara komunikasi modern. Komunikasi
tradisional dapat dilakukan dengan mengenalkan kesenian dengan kesenian asli
jawa seperti wayang, sinden dan tari remo.
Melalui kesenian ini para remaja akan terbiasa mendengar bahasa jawa
dengan terbiasanya remaja akan memahami dan dapat menerapkan dalam kehidupan
sehari-hari. Komunikasi modern bisa
seperti radio, telegram, surat kabar dan majalah. (Kesalehan Sosial.2007)
PENUTUP
Kesimpulan
Bahasa adalah alat yang digunakan
untuk menyampaikan apa yang terlintas didalam hati dan pikiran manusia dengan
bertujuan untuk berkomunikasi atau menyampaikan gagasan kepada seseorang antar
individu. Bahasa jawa adalah bahasa
daerah yang berasal dari pulau jawa yang mayoritas biasa digunakan di Jawa
Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur.
Semakin berkembangnya jaman, adab
berbahasa daerah mulai memudar oleh karena itu peran dari segala bidang yang
meliputi materil maupun non materil sangat penting. Kalangan remaja maupun
anak-anak harus pandai menyikapi dan jangan sekali-kali meninggalkan adab
berbudaya berbahasa daerah karena Indonesia kaya akan kebudayaan.
Kurangnya perhatian kalangan remaja
terhadap kebudayaan berbahasa daerah yakni bahasa jawa membuat kalangan remaja
maupun anak-anak mulai menghilangkan kebiasaan berbahasa jawa untuk
berkomunikasi. Jadi untuk melestarikan bahasa jawa agar tidak memudar
dikalangan remaja maupun anak-anak dibutuhkan kesadaran dari masing-masing
individu, karena dari itu setiap individu harus menanamkan jiwa nasionalisme
dan cinta tanah air Indonesia agar bahasa jawa dapat dikenal kelak kepada anak
cucu kita. Kita harus mempupuk rasa
kecintaan terhadap kebudayaan Indonesia mulai sejak kecil.
Pada saat memperingati hari-hari
nasional pemerintah daerah harus mengadakan event lomba bahasa daerah, kegiatan
ini bertujuan agar para kaum muda memiliki minat untuk mengikuti lomba tersebut
dan adanya event-event begini akan mempupuk jiwa kaum muda yang cinta dengan
bahasa daerah.
DAFTAR
RUJUKAN
Gunawan,
S. (1992). Mengenal Dampak Lingkungan. Bogor: InstitutPertanian Bogor.
Khanifatul. (2013). Pembelajaran Inovatif.
Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.
Mappiare, S.,
Koddang, Y., Nawing, K., Nadjamuddin, L., Siodjang, B., & Tadurante, U.
(1995). Dampak Globalisasi Informasi dan Komunikasi Terhadap Kehidupan
Sosial Budaya Masyarakat Pedesaan di Sulawesi Tengah. Sulawesi Tengah:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan
Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional.
Nasution, M.,
Daulay, M., Susanti, N., & Syam, S. (2015). Ilmu Sosial Budaya Dasar.
Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada.
Sobary, M. (2007). Kesalehan Sosial. Yogyakarta: LKS
Yogyakarta.
0 komentar
Posting Komentar