PERLUNYA INOVASI PENYELENGGARAAN
PENDIDIKAN
DALAM PENDIDIKAN NASIONAL
Indra Lesmana
160131600430
Pendidikan merupakan
hal pokok yang menjadi fokus utama pembangunan setiap negara, mengingat dengan
pendidikan nantinya diharapkan tercipta output
yang berkualitas. Pendidikan dapat dikatakan berhasil apabila manusianya dapat
menerapkan nilai-nilai norma sesuai dengan yang tercantum pada sistem
pendidikan nasional. Pendidikan sendiri adalah kegiatan yang dilakukan oleh
orang dewasa secara sistematis guna membantu peserta didik mengembangkan
potensi yang dimiliki sehingga nantinya diharapkan tercipta lulusan yang
memiliki kecakapan dalam tiga dimensi yaitu dimensi spiritual, psikomotorik,
dan afektif Sisdiknas (2003:3). Namun kita ketahui bahwa pendidikan di
Indonesia sendiri masih sering mengalami masalah yang dipengaruhi oleh beberapa
faktor seperti SDM kurang kompeten, kualitas sarpras serta masih terkendala akan
biaya. Ditinjau dari ketiga faktor tersebut, pemerintah masih berupaya untuk
senantiasa mencukupi kebutuhan-kebutuhan akan pendidikan di Indonesia. Seperti
halnya kita tau bahwa 20% dana dari APBN dan APBD yang digunakan untuk
pendidikan saja masih tidak mencukupi, disinilah peran masyarakat sangatlah
penting untuk ikut serta dalam membangun pendidikan agar lebih baik kedepannya.
Penyelenggaraan pendidikan
sendiri terkadang masih terkesan kuno dengan metode-metode pembelajaran yang
masih monoton yang menyebabkan peserta didik tidak dapat maksimal dalam mengembangkan
potensi dan penerimaan materi dalam pembelajaran. Perlu adanya inovasi dalam
penyelenggaraan pendidikan agar pendidikan mengalami perubahan sesuai dengan
kebutuhan zaman. Inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang atau metode yang
ditemukan dan dirasakan oleh seseorang atau sekelompok orang yang nantinya
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah-masalah
pendidikan Rusdiana (2014:46). Penerapan kurikulum 2013 yang mengharuskan
pendidik mampu mengoperasikan teknologi dalam pembelajaran serta peserta didik
dituntut untuk senantiasa belajar mandiri dengan cara menemukan sendiri bahan
ajarnya merupakan langkah awal inovasi dalam pendidikan. Inovasi dalam pendidikan
harus dimulai dari pembenahan pembelajarannya, hal ini sangat mempengaruhi
hasil output lulusan nantinya
mengingat seberapa cakap ilmu yang diperoleh oleh peserta didik dan mampukah
lulusan tersebut bersaing nantinya. Di
era sekarang ini seharusnya pembelajaran harus berbasis IT dimana seluruh
kegiatan pembelajaran didukung dengan adanya teknologi, namun masih saja kita
temui guru-guru senior dan dapat dikatakan masuk usia lanjut tidak mau
menggunakan teknologi masih terpaku dengan pembelajaran berbasis ceramah.
Menyikapi hal tersebut kepala sekolah sebagai center leadership di sekolah harus melakukan supervisi terhadap
guru-guru senior dengan bantuan tenaga atau guru yang muda yang lebih muda
paham dengan adanya teknologi. Kepala sekolah sangat berperan dalam menciptakan
pembelajaran yang efektif dan efisien, karena kepala sekolah bertugas sebagai
pemimpin di sekolah. Kepemimpinan dikatakan efektif apabila (1) pemimpin harus
memiliki kemamuan untuk memimpin dan mampu mengatasi perbedaan situasi, (2)
memiliki inisiatif yang tinggi dan mampu memaksimalkan seluruh sumber daya, (3)
menjadi contoh atau teladan yang baik dalam bekerja, (4) memiliki kemampuan
untuk membina guru Davis (1989:31).
Berdasarkan uraian
diatas kepala sekolah dalam mengupayakan pembelajaran yang inovatif harus dapat
memaksimalkan kemampuan yang dimiliki oleh setiap guru. Apabila pembelajaran
dilaksanakan dengan baik dan mampu mengikutsertakan peserta didik tidak menutup
kemungkinan penyelenggaraan pendidikan akan lebih terarah. Inovasi dalam
pendidikan juga dapat dilakukan dengan cara menerapkan kerjasama dengan pihak
DU/DI yang dikhususkan untuk SMK. Hal ini sejalan dengan tujuan dari SMK
sendiri yaitu untuk menciptakan lulusan yang siap bekerja. Adanya kerjasama ini
diharapkan nantinya lulusan dapat bekerja sesuai dengan jalur jurusan yang
ditempuh dimasa sekolah. Pendidikan di masa depan juga harus melibatkan peran
aktif orang tua, hal ini juga bertujuan untuk mengetahui kritik dan saran dari
masyarakat mengenai penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Namun masih kita
ketahui sikap peduli masyarakat masih kurang terhadap penyelenggaraan
pendidikan. Perlu adanya sosialisasi lebih lanjut terhadap masyarakat khususnya
di daerah-daerah terpencil yang masih menganggap bahwa peran aktif masyarakat
tidak berpengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan. Pemerintah juga harus
memberikan sosialisasi melalui iklan yang dimuat di pertelevisian Indonesia,
dengan cara ini nantinya masyarakat akan sadar bahwa keaktifan masyarakat dalam
memantau pendidikan juga akan berpengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan.
Pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan juga mempengaruhi penyelenggaraan
pendidikan, mengingat sarpras sangat mendukung dalam kegiatan pembelajaran.
Pemerataan mengenai sarpras di Indonesia masih terbengkalai yang dipengaruhi
oleh beberapa faktor. Oleh karena itu pemerintah harus benar-benar
memperhatikan pendistribusian sarana dan prasarana dengan benar.
Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa untuk melaksanakan inovasi pendidikan perlu didukung
dengan adanya peran aktif masyarakat, pembelajaran yang efektif dan efisien,
sarana dan prasarana yang memadai, SDM yang berkualitas. Faktor-faktor
tersebutlah yang harus diperhartikan terlebih dahulu untuk menciptakan inovasi
dalam pendidikan.
Daftar
Rujukan
Davis, G. A. 1989. Effective School and Effective Teachers.
United States Of America: Library Of
Congress Cataloging In Publication Data.
Rusdiana, A. 2014. Konsep Inovasi Pendidikan. Bandung: CV.
PUSTAKA SETIA.
Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
0 komentar
Posting Komentar