Kamis, 25 April 2019

PERLUNYA INOVASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DALAM PENDIDIKAN NASIONAL


PERLUNYA INOVASI PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
DALAM PENDIDIKAN NASIONAL

Oleh
Indra Lesmana
160131600430


Pendidikan merupakan hal pokok yang menjadi fokus utama pembangunan setiap negara, mengingat dengan pendidikan nantinya diharapkan tercipta output yang berkualitas. Pendidikan dapat dikatakan berhasil apabila manusianya dapat menerapkan nilai-nilai norma sesuai dengan yang tercantum pada sistem pendidikan nasional. Pendidikan sendiri adalah kegiatan yang dilakukan oleh orang dewasa secara sistematis guna membantu peserta didik mengembangkan potensi yang dimiliki sehingga nantinya diharapkan tercipta lulusan yang memiliki kecakapan dalam tiga dimensi yaitu dimensi spiritual, psikomotorik, dan afektif Sisdiknas (2003:3). Namun kita ketahui bahwa pendidikan di Indonesia sendiri masih sering mengalami masalah yang dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti SDM kurang kompeten, kualitas sarpras serta masih terkendala akan biaya. Ditinjau dari ketiga faktor tersebut, pemerintah masih berupaya untuk senantiasa mencukupi kebutuhan-kebutuhan akan pendidikan di Indonesia. Seperti halnya kita tau bahwa 20% dana dari APBN dan APBD yang digunakan untuk pendidikan saja masih tidak mencukupi, disinilah peran masyarakat sangatlah penting untuk ikut serta dalam membangun pendidikan agar lebih baik kedepannya.
Penyelenggaraan pendidikan sendiri terkadang masih terkesan kuno dengan metode-metode pembelajaran yang masih monoton yang menyebabkan peserta didik tidak dapat maksimal dalam mengembangkan potensi dan penerimaan materi dalam pembelajaran. Perlu adanya inovasi dalam penyelenggaraan pendidikan agar pendidikan mengalami perubahan sesuai dengan kebutuhan zaman. Inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang atau metode yang ditemukan dan dirasakan oleh seseorang atau sekelompok orang yang nantinya digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah-masalah pendidikan Rusdiana (2014:46). Penerapan kurikulum 2013 yang mengharuskan pendidik mampu mengoperasikan teknologi dalam pembelajaran serta peserta didik dituntut untuk senantiasa belajar mandiri dengan cara menemukan sendiri bahan ajarnya merupakan langkah awal inovasi dalam pendidikan. Inovasi dalam pendidikan harus dimulai dari pembenahan pembelajarannya, hal ini sangat mempengaruhi hasil output lulusan nantinya mengingat seberapa cakap ilmu yang diperoleh oleh peserta didik dan mampukah lulusan tersebut bersaing nantinya.  Di era sekarang ini seharusnya pembelajaran harus berbasis IT dimana seluruh kegiatan pembelajaran didukung dengan adanya teknologi, namun masih saja kita temui guru-guru senior dan dapat dikatakan masuk usia lanjut tidak mau menggunakan teknologi masih terpaku dengan pembelajaran berbasis ceramah. Menyikapi hal tersebut kepala sekolah sebagai center leadership di sekolah harus melakukan supervisi terhadap guru-guru senior dengan bantuan tenaga atau guru yang muda yang lebih muda paham dengan adanya teknologi. Kepala sekolah sangat berperan dalam menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien, karena kepala sekolah bertugas sebagai pemimpin di sekolah. Kepemimpinan dikatakan efektif apabila (1) pemimpin harus memiliki kemamuan untuk memimpin dan mampu mengatasi perbedaan situasi, (2) memiliki inisiatif yang tinggi dan mampu memaksimalkan seluruh sumber daya, (3) menjadi contoh atau teladan yang baik dalam bekerja, (4) memiliki kemampuan untuk membina guru Davis (1989:31).
Berdasarkan uraian diatas kepala sekolah dalam mengupayakan pembelajaran yang inovatif harus dapat memaksimalkan kemampuan yang dimiliki oleh setiap guru. Apabila pembelajaran dilaksanakan dengan baik dan mampu mengikutsertakan peserta didik tidak menutup kemungkinan penyelenggaraan pendidikan akan lebih terarah. Inovasi dalam pendidikan juga dapat dilakukan dengan cara menerapkan kerjasama dengan pihak DU/DI yang dikhususkan untuk SMK. Hal ini sejalan dengan tujuan dari SMK sendiri yaitu untuk menciptakan lulusan yang siap bekerja. Adanya kerjasama ini diharapkan nantinya lulusan dapat bekerja sesuai dengan jalur jurusan yang ditempuh dimasa sekolah. Pendidikan di masa depan juga harus melibatkan peran aktif orang tua, hal ini juga bertujuan untuk mengetahui kritik dan saran dari masyarakat mengenai penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Namun masih kita ketahui sikap peduli masyarakat masih kurang terhadap penyelenggaraan pendidikan. Perlu adanya sosialisasi lebih lanjut terhadap masyarakat khususnya di daerah-daerah terpencil yang masih menganggap bahwa peran aktif masyarakat tidak berpengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan. Pemerintah juga harus memberikan sosialisasi melalui iklan yang dimuat di pertelevisian Indonesia, dengan cara ini nantinya masyarakat akan sadar bahwa keaktifan masyarakat dalam memantau pendidikan juga akan berpengaruh terhadap penyelenggaraan pendidikan. Pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan juga mempengaruhi penyelenggaraan pendidikan, mengingat sarpras sangat mendukung dalam kegiatan pembelajaran. Pemerataan mengenai sarpras di Indonesia masih terbengkalai yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Oleh karena itu pemerintah harus benar-benar memperhatikan pendistribusian sarana dan prasarana dengan benar.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk melaksanakan inovasi pendidikan perlu didukung dengan adanya peran aktif masyarakat, pembelajaran yang efektif dan efisien, sarana dan prasarana yang memadai, SDM yang berkualitas. Faktor-faktor tersebutlah yang harus diperhartikan terlebih dahulu untuk menciptakan inovasi dalam pendidikan.

Daftar Rujukan
Davis, G. A. 1989. Effective School and Effective Teachers. United States Of America: Library Of Congress Cataloging In Publication Data.
Rusdiana, A. 2014. Konsep Inovasi Pendidikan. Bandung: CV. PUSTAKA SETIA.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.


0 komentar

Posting Komentar