Jumat, 10 Mei 2019

KARAKTER GENERASI MUDA RUSAK??? SIAPA YANG SALAH??


KARAKTER GENERASI MUDA RUSAK???
SIAPA YANG SALAH??

Indra Lesmana

Generasi milenial adalah sebutan untuk generasi yang dilahirkan pada abad ke-21 atau yang biasa disebut dengan generasi melek teknologi. Generasi milenial disebut generasi melek teknologi dikarenakan pada masa ini teknologi sudah mengalami perkembangan sangat pesat serta masyarakat sudah gencar-gencarnya menggunakan teknologi dalam kehidupan sehari-hari tanpa adanya batasan usia, hal tersebut merupakan dampak dari adanya globalisasi. Penggunaan teknologi tidak hanya digunakan dalam hidup bermasyarakat saja, melainkan juga sudah diterapkan di bidang pendidikan. Seperti dalam hal kegiatan mengajar guru menggunakan alat bantu audio visual untuk menyampaikan materi pembelajaran di kelas, untuk mengetahui kehadiran pendidik dan tenaga kependidikan sudah diterapkan penggunaan mesin e-presensi serta kegiatan inventarisasi sarana dan prasarana juga dapat dikerjakan dengan menggunakan komputer, hal tersebut merupakan contoh sebagian kecil wujud penerapan teknologi dalam pendidikan. Pada dasarnya dengan adanya teknologi diharapkan dapat memudahkan manusia dalam mengerjakan segala hal tanpa membuat manusia menghilangkan sikap anti sosial terhadap manusia lainnya.
Adanya teknologi juga memudahkan siswa dalam mencari referensi belajar sendiri, seperti kita tahu penerapan kurikulum 2013 (K-13) dimana siswa dituntut aktif dalam kegiatan pembelajaran yang biasa disebut dengan pembelajaran scientific dan guru berperan sebagai fasilitator. Penerapan K-13 sendiri juga bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada siswa untuk mengkolaborasikan temuan dengan teori dibantu oleh guru sehingga nantinya siswa mendapat pemahaman akan temuannya. Namun masih saja kita temui penyimpangan yang dilakukan guru dalam menerapkan K-13, terkadang guru memanfaatkan waktu untuk kegiatan pribadi, menganggap bahwa siswa dapat belajar sendiri meskipun guru tidak hadir secara intensif di kelas. Hal tersebut juga terkadang menjadikan guru kurang peduli akan perkembangan siswanya. Penggunaan IT dalam pembelajaran terkadang juga menjadi permasalahan bagi internal organisasi. Pendidik yang sudah memasuki usia lanjut terkadang merasa malas untuk diajak belajar mengenai penggunaan IT merasa lebih nyaman menggunakan metode ceramah.
Perkembangan teknologi ini jelasnya selain membawa dampak positif juga ada dampak negatifnya. Terutama dampaknya terhadap peserta didik, penyalahgunaan IT sering kerap terjadi dikalangan peserta didik yang akhirnya terjadilah kasus-kasus tindak asusila. Permasalahan tersebut dikarenakan tidak adanya pengawasan yang ketat oleh orang tua sehingga memudahkan siswa untuk mengakses konten pornografi, menirukan gaya hidup negara lain, menghilangkan budaya lokal dengan adanya budaya asing serta nantinya akan lahir sikap individualis yang tinggi karena menganggap semua dapat dikerjakan dan diakses sendiri melalui teknologi IT. Hal tersebutlah yang menjadi permasalahan terbesar mengenai pendidikan karakter anak bangsa di negeri ini, banyaknya siswa yang mudah mengoperasikan teknologi IT tanpa adanya pengawasan yang ketat dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan hingga sampai dapat melukai seseorang. Seperti kita tahu bahwa pendidikan karakter merupakan pondasi kehidupan yang nantinya akan mencerminkan kepribadian setiap orang yang diperoleh dari lingkungan keluarga maupun lingkungan sekitar yang tidak lepas dari nilai norma, agama dan susila. Seiring berkembangnya zaman karakter anak bangsa ini mulai pudar dikikis oleh adanya teknologi IT dan budaya asing. 
Seperti baru-baru ini kasus terjadi yang merupakan akibat dari penggunaan teknologi IT yang kurang bijak dan juga melalui kasus tersebut dapat diketahui bahwa pendidikan karakter anak bangsa kita lemah. Kasus Audrey yang masih hangat di telinga kita mengenai kasus bullying melalui media sosial yang menyebabkan terjadinya tindak kekerasan yang menimpa salah satu pihak korban hingga dilarikan ke rumah sakit. Jika dipandang dari sudut audit manajemen pendidikan permasalahan ini terjadi akibat tidak adanya kontrol yang ketat oleh orang tua kepada anak dalam menggunakan teknolgi. Orang tua setidaknya harus selalu terus memantau perkembangan anaknya, setidaknya bisa dilakukan dengan cara selalu menanyakan kegiatan apa saja yang dilakukan ketika disekolah, sediakan waktu sharing untuk keluarga, pembatasan waktu dalam mengoperasikan handphone.
Langkah tersebut nantinya dapat menjadi solusi bagi orangtua untuk senantiasa selalu dekat dengan anak terutama untuk mengetahui perkembangannya. Orang tua setidaknya harus pandai dalam mendidik anak serta harus dapat menciptakan lingkungan yang baik mengingat pendidikan pertama yang diperoleh anak yaitu pendidikan nonformal melalui keluarga dan lingkungan sekitar. Pendidikan pertama kali melalui keluarga setidaknya orangtua harus menanamkan pendidikan karakter sejak dini, seperti halnya kita tau bahwa terdapat 5 nilai pendidikan karakter yang merupakan konversi dari 18 nilai yang meliputi nilai religius, integritas, mandiri, nasionalis dan gotong royong. Adanya pendidikan karakter ini bertujuan untuk membentuk manusia yang memiliki kepribadian yang baik yang nantinya menjadi bekal dalam hidup bermasyarakat, tidak hanya sampai itu pendidikan karakter juga harus dipupuk pada jenjang pendidikan formal melalui lembaga pendidikan.
Guru adalah sosok penting dalam menanamkan pendidikan karakter kepada siswa, karena tugas guru sendiri tidak sebatas menyampaikan materi pembelajaran saja tapi juga mendidik siswa agar nantinya mempunyai karakter yang beradap. Kepala sekolah sebagai pemimpin setidaknya harus senantiasa memantau kinerja guru dalam mengajar, selalu memberikan penilaian kinerja, serta melakukan supervisi terhadap guru yang membutuhkan. Hal tersebut dilakukan agar guru benar-benar profesional dalam hal mengajar dan langkah ini dilakukan agar guru senantiasa siap dan cepat mengikuti perkembangan zaman terutama dalam pengumpulan informasi-informasi yang nantinya dapat membantu guru dalam menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi saat itu. Meskipun ada teknologi canggih sekalipun jika guru sigap dan cerdas dalam menggunakan, nantinya dalam menanamkan pendidikan karakter akan lebih mudah dan cepat diterima oleh siswa bahwa nilai-nilai karakter itu penting dalam hidup bermasyarakat.
Terjadinya kasus kekerasan pada siswa dikarenakan tidak adanya penilaian kinerja yang dilakukan oleh kepala sekolah. Hal ini semakin menjadikan guru leluasa untuk lalai dalam tugasnya sebagai pendidik. Kepala sekolah setidakya melakukan penilaian kinerja secara berkala dengan tujuan untuk mengetahui kinerja setiap guru di sekolah yang dipimpinnya. Ketika ada guru yang kurang efektif dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah sebagai manajer pendidikan sudah selayaknya melakukan supervisi kepada guru ataupun guru bisa diikutsertakan kegiatan diklat, workshop, seminar dan MGM. Adapun solusi yang ditawarkan dilihat sudut pandang audit manajemen mengenai pendidikan karakter yang mulai lemah di kalangan generasi muda yaitu kepala sekolah selalu melaksanakan penilaian kinerja guru secara berkala, adakan rapat koordinasi membahas RPP yang dibuat oleh setiap guru, mengadakan pelatihan mengenai penggunaan IT secara berkala baik dilakukan di internal sekolah maupun eksternal, menerapkan sistem keterbukaan jika siswa ingin menyampaikan aspirasinya, mengadakan kajian yang membahas tentang agama dan norma untuk siswa. Solusi tersebut dapat dijadikan rekomendasi bagi setiap sekolah namun juga harus disesuaikan dengan kondisi sekolah sendiri, sehingga nantinya diharapkan dapat membentuk pendidikan yang lebih baik terutama dalam pembentukan karakter generasi muda. Tidak lupa juga peran orang tua harus senantiasa mengikuti perkembangan anaknya baik dalam segi akademik maupun non akademik. Kesimpulan yang dapat diambil dari sini yaitu jika orang tua peka terhadap anaknya dan guru sigap dan profesioanal dalam menyikapi perkembangan teknologi tidak akan terjadi penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh siswanya.









































0 komentar

Posting Komentar